Kamis, 20 Desember 2012

Kisah penyanyi yang bertobat

Gbr. dari Republika Online
Suatu ketika, Abdullah bin Mas'ud ra melewati satu tempat di wilayah kuffah. Tiba-tiba sahabat Nabi Muhammad Saw itu melihat sekumpulan orang yang melakukan kemaksiatan di dalam rumah.Seorang penyanyi bernama Zadzan Alkindi sedang asyik menyenandungkan lagu-lagu dengan suara yang merdu dan syahdu sambil memainkan alat musiknya.

Ketika mendengan suara penyanyi itu, Ibnu Mas'ud tertegun. Tak lama kemudian, ia berkata," Alangkah indahnya suara itu seandainya dipergunakan untuk membaca Al-qur'an ." Kemudian ia menutup kepalanya dengan sehelai kain dan berlalu dari tempat itu.

Kisah pelacur yang bertobat

Gbr dari blogmanja.com
Ulama terkenal, Laits Assamarqandi-di dalam kitab Tanbiihu-lghaafiliin) menceritakan sebuah kisah pada masa Bani Israil.Syahdan di suatu tempat, terdapat seorang pelacur yang sangat cantik.Ia selalu duduk di atas dipndi dalam rumah, tetapi membiarkan pintu rumah dalam keadaan terbuka. Setiap orang yang lewat di jamin bakal tertarik dan akan rela membayar 10 dinar

Pada suatu hari seorang abid ( ahli bedah) melintas di depan rumah itu lalu menoleh ke arah si pelacur sehingga ia merasa tertarik. Meski terus berdo'a sang abid tak dapat melepaskan bayangan si pelacur dari benaknya. Akhirnya ia pun nekad menjual beberapa kain.

Kisah Akhir Hidup Wanita Penggoda

Gbr dari Dakwatuna.com

Inilah kisah tentang seorang tabi'in sejati bernama Arrabi'bin Khaitsam. Karena kemuliaannya, banyak orang yang iri dan dengki.Tak heran jika beberapa kali mereka melakukan perbuatan bodoh untuk memfitnah Arrabi'.

Suatu ketika, mereka menggunakan wanita sebagai senjata untuk "menaklukkan" Arrabi'.Mereka mendatangi wanita yang sangat cantik.Merekamenjanjikan hadiah 1000 dirham jika wanita tersebut berhasil memfitnah Arrabi'bin khaitsam.Wanita itupun setuju.

Rabu, 19 Desember 2012

Kisah dua perempuan yang bergunjing

Diriwayatkan, ketika Rasulullah Saw masih hidup, terdapat dua perempuan yang tengah berpuasa. Pada tengah hari, mereka sangat menderita karena di dera rasa lapar dan dahaga yang sangat luar biasa. Mereka mengaku seolah-olah akan mati. Kedua perempuan itu mengutus seseorang menghadap Rasulullah untuk memintakan izin berbuka puasa bagi mereka.

Rasulullah tak memberi jawaban langsung atas permintaan tersebut, tetapi memberi mangkuk besar kepada sang utusan, lalu berkata, "katakanlah kepada kedua wanita itu, muntahkanlah ke dalam wadah ini apa yang telah engkau makan!".

Kisah sepotong roti dalam hidangan khalifah

Suatu hari, Khalifah Umar bin Abdul Aziz mendapat hidangan makan yang berbeda dari biasanya. Di meja makan, terdapat sepotong roti yang masih hangat harum, dan membangkitkan nafsu makan.  "dari mana roti ini?" tanya khalifah kepada istrinya." buatan saya sendiri.Tidak lain untuk menyenangkan hati anda yang setiap hari sibuk mengurus umat," jawab sang istri."berapa kau habiskan uang untk membeli terigu dan bumbu-bumbunya?" sang istri menjawab pertanyaan tetapi menyim[pan perasaan heran, "hanya tiga setengah dirham".


Kisah Seorang Perampok Mengadu kepada Khalifah

"Aku tidak akan pikir-pikir, naik banding, apalagi naik pitam terhadap vonis hukum yang telah dijatuhkan kepadaku," kata seorang perampok kepada hakim, "Namun, sebelum aku menjalani masa hukuman, tolong pertemukan aku terlebih dahulu dengan Khalifah Umar bin Abdul Aziz."

Para penasehat menemui khalifah dan memberikan berbagai masukan agar ia menolak permintaan si perampok.Namun, dengan berbagai pertimbangan, khalifah justru mengizinkan sang perampok untuk bertemu dengannya. "Ada apa kamu ingin bertemu denganku? Apakah vonis yang dijatuhkan tidak memenuhi rasa keadilan?" kata khalifah.

Perempuan Miskin Yang Dermawan

Suatu ketika ,dalam perjalanan dari syam ke Hijaz, Abdullah bin Abbas ra dan rombongan singgah di suatu tempat. Ternyata mereka kehabisan bekal makanan.”pergilah ke dusun yang dekat dari sini,mudah-mudahan2 kau berjumpa dengan seorang pengemblal aatau orang yang mempunyai sesuatu atau makanan”kata Ibnu Abbas kepada seorang anggota rombongan.

Bersama beberapa pelayan, orang itupun pergi. Di dusun terdekat ,mereka berjumpa dengan seorang perempuan tua. Mereka bertanya “apakah anda mempunyai makanan yang dapat kami beli?”

Teguran Untuk Raja yang Angkuh



Dinasti Umayyah di Damaskus, Suriah (41-132H/661-750M) memiliki empat belas raja. Salah seorang diantaranya adalah Hisyam bin Abdul Mlik, raja ke-10. Ia berkuasa pada periode 101-105 H/720-724M dan bersikap angkuh.

Raja Hisyam menerapkan peraturan bahwa setiap orang yang datang menghadapnya harus selalu mengenakan alas kaki.Sang tamu pun harus mengucapkan salam dengan takzim.Tak boleh pula memanggil nama raja,cukup dengan menyebut gelar atau kunyah.Selain itu siapapun tak ada yang boleh duduk di samping raja tanpa meminta izin dan dipersilahkan terlebih dahulu.

Kisah Zaid bin Tsabit, Sekretaris Rasulullah

Syahdan, ketika sedang memeriksa pasukan yang bersiap menghadapi perang Badar, Rasulullah dihampiri oleh seorang bocah berusia tiga belas tahun.Sambil menggenggam pedang,bocah itu berkata dengan tegas, ”Aku siap berkorban untuk diri anda ,Ya Rasulullah. Izinkan aku ikut berjihad di bawah komando anda. Rasulullah memandangi bocah itu. Diam-diam iapun merasa kagum dan gembira.

Diraihnya bahu bocah itu, lalu di tepuk dengan penuh kasih sayang. Dengan kalimat menghibur, Rasulullah mengingatkan sang bocah bahwa ia harus dikembalikan kepada orang tua karena masih terlalu muda.dengan wajah murung, sang bocah membalikkan tubuh, lalu pulang sambil menyeret pedang. Rupanya peristiwa itu disaksikan oleh ibu sang bocah, Nuwar binti Malik. Pertemuan itu memang sengaja mengikuti anaknya untuk menghadap Rasulullah.