Selasa, 07 Agustus 2012

Tsumamah Hendak Membunuh Rasul


Tsumamah bin Itsal merupakan pentolan musyirikin dari Kabilah Alyamamah di Mekkah. Dia sombong dan ingin selau di puji karena keberaniannya. Suatu hari ,dia ditantang oleh kaumnya, "Wahai Tsumamah, bila engkau memang pemberani, mengapa tidak pergi saja ke Madinah dan membunuh Muhammad?

Tsumamah terpancing emosi.Karena tak ingin kehilangan muka,iapun segera mengemasi perlengkapan dan senjatanya untuk pergi ke Madinah.Tiba di Madianh, Tsumamah kembali menunjukkan kesombongannya.Ia berteriak-teriak mencari majlis nabi( tempat nabi berkumpul atau duduk) .Teriakan tak sopan itu di dengar oleh Umar bin Khathab. Sang Asadullah pun segera menemui Tsumamah lalu bertanya,"Apa tujuan kedatanganmu ke "Madinah?"
"Aku datang ke negeri ini hanya untuk membunuh Muhammad!"



Tanpa banyak cakap, Umar segera membekuk orang musyrik itu. Setelah merampas senjata dan menelikungnya, Umar menggelandang Tsumamah ke masjid, tubuh Tsumamah diikatkan di salah satu tiang masjid.Setelah itu,Umar melapor kepada Rasulullah.

Rasulullah segera menemui Tsumamah ,mengamati wajahnya lalu berkata kepada sahabat, "Apakah ada di antara kalian yang sudah memberinya makan?"

Rasulullah mengucapkan kalimat itu dengan lemah lembut. Para sahabat tentu saja kaget, terutama Umar. Padahal, sejak tadi, ia sudah menunggu perintah Rasul untuk membunuh Tsumamah. "Makanan apa yang anda maksud, wahai Rasulullah? Orang ini datang ke sini untuk membunuh anda,bukan ingin masuk islam."kata Umar."

Namun, Rasulullah tak menghiraukan sanggahan Umar. Beliau berkata, "Tolong ambilkan segelas susu dari rumahku dan buka tali pengikat orang itu". Sebagai sahabat yang patuh,Umar menuruti perintah Rasulullah.

Setelah memberi minum Tsumamah, dengan sopan Rasulullah memintanya mengucapkan kalimat tauhid laa ilaaha illa-llaah. Namun, Tsumamah menjawab dengan ketus, "aku tidak akan mengucapkannya!"

Rasulullah membujuk lagi, tetapi Tsumamah tetap pada pendiriannya. Para sahabat yang turut menyaksikan tentu saja menjadi geram. Meskipun demikian, lagi-lagi, Rasulullah membuat keputusan janggal. Beliau membebaskan Tsumamah dan membiarkannya pergi.

Tsumamah bangkit dan segera berlalu. Akan tetapi, belumlah jauh melangkah, Tsumamah kembali menemui Rasulullah dengan wajah ramah berseri-seri. Ia berkata, "Ya Rasulullah aku bersaksi tiada ilah, kecuali Allah, dan Muhammad Rasul Allah".

Rasulullah tersenyum lalu bertanya, "Mengapa engkau tidak mengucapkannya ketika aku memerintahmu?" Tsumamah menjawab, "Aku tidak mengucapkannya ketika masih belum kau bebaskan karena khawatir ada yang menganggap aku masuk Islam karena takut kepadamu. Namun ,setelah engkau bebaskan, aku masuk Islam semata-mata mengharap keridhaan Allah".

Sebelum pulang, Tsumamah berkata, "Ketika memasuki Madinah, tiada yang lebih ku benci dari Muhammad. Akan tetapi, setelah aku meninggalkan kota itu, tiada seorangpun di muka bumi yang lebih kucintai, kecuali Muhammad Rasulullah ..

Diambil dari :
(Hj Nunung Karwati, ustadzah, menukil dari " Mukhtashar Hayatu-Shshahaabat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat untuk Kita Semua.

Salam,