Senin, 19 Januari 2015

Jika aku pergi lebih dulu

Jangan menangis karena aku tak suka melihatnya......
Tulisanku ini hanya bagian dari suara hati yang tak bisa ku simpan lama.Meniti waktu tak pernah perlahan, hampir selalu tergesa-gesa. malam segera pergi,lalu siang,lalu datang lagi petang,menuju malam, dan terus demikian.Seolah waktu yang ada tak pernah cukup apalagi tersisa.
Aku melewati berpuluh tahun dengan demikian. Dzikir dan fikir tak seimbang, seakan dunia adalah pertaruhan terakhir.Lupa pada hidup kekal di alam yang lain. Bantu aku dengan do'amu  saat sudah melewati maut.Karena kelalaianku memanfaatkan waktu, pasti akan membuatku hina dalam kematian.Sebongkah kecil yang menjadi bagian hidupku,tak pernah sempurna bisa ku jaga.



Sedikit demi sedikit, noda terus bertambah,semakin kusam. Itulah hatiku, dan aku lalai mengusapnya dengan taubat. Noda berubah menjadi kerak hitam dan mengeras. Kini aku membasuhnya terus dengan istighfar, tak henti, tetapi aku membutuhkan ikhlasmu memaafkan hatiku.
Antarkan kepergianku dengan do'a. do'amu akan membantuku menjauh dari siksa yang pedih.
Yang terucap dari lidahku, tak selalu keindahan . Bahkan keindahanpun tak selalu baik merangkai kata tanpa menyadari, di dalamnya ada kesombongan yang tak layak. Ada kesalahan yang tak di sadari. Ada kalimat yang menusuk hingga mematikan. antarkan kepergianku dengan memaafkan lidahku.

Saat aku tampilkan diriku dihadapanmu ,pasti ada masa aku tampak tak menyenangkan. Kendali diri tak selalu mampu aku gunakan. Sikap yang jauh dari keharusan, bahkan menyakitkan :((
" Penerimaanmu adalah kasih sayang yang tak ternilai".
Maafkan jika aku tak memantaskan diri di hadapanmu, maafmu akan meringankan langkahku mendekat keharibaan-Nya.

Satu yang tak seorangpun tahu, yaitu tentang pikiranku. Karena itu hanya milikku, tetapi kali ini aku butuh maafmu untuk semua yang pernah hinggap di pikirannku. Mungkin kau tak merasa, tetapi aku tahu yang kumiliki tak selalu putih bersih. Bisa jadi hitam pekat tak menyenangkan. Beri maafmu untuk pikiranku yang tak lurus. Karena ikhlas maafmu membuatku sedikit bercahaya.

Terima kasih untukmu yang sudah membuat langkahku menjadi ringan. Jika aku pergi lebih dulu , semoga kau ikhlaskan tanpa tangis :)
( Nilai manusia bukan bagaimana ia mati, melainkan bagaimana ia hidup, bukan apa yang diperoleh melainkan apa yang telah di berikan, bukan apa pangkatnya , melainkan apa yang telah di perbuatnya dengan tugas yang di berikan Tuhan kepadanya......)

Sekali lagi....Maafkan semua kesalahanku ketika bersamamu.....(big kiss and hugs )




Sumber : My diary  27/11.2014......
                Catatan hati seorang istri.....( Always love you..."ONE'' )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat untuk Kita Semua.

Salam,