Senin, 10 Februari 2014

AIR MATA RASULULLAH SAW

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam, "Bolehkah saya masuk?"tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, 'Maafkanlah, ayahku sedang demam'kata fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yg ternyata telah membuka mata dan bertanya 'siapakah itu wahai anakku'?
'Tak tahulah ayahku,orang itu sepertinya baru sekali ini saya melihatnya, tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bagian demi bagian wajah anaknya itu hendak di kenang.


'Ketahuilah, dialah yang menghapuskan nikmat untuk sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah' malaikatul maut',kata Rasulullah,Fatimahpun menahan ledakkan tangisnya.Malaikat maut datang menghampiri,tapi Rasulullah menanyakan kenapa jibril tidak ikut bersama menyertainya?.
Kemudian di panggillah jibrilyang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia, menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

'Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?,'tanya Rasulullah dengan nada yang santa lemah.
'Pintu-pintu langit telah terbuka,para malaikat telah menanti ruhmu.'
'Semua pintu syurga telah terbuka lebar menanti kedatanganmu', kata jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. 'Engkau tidak senang mendengar kabar ini?,tanya jibril lagi.

'Khabarkan padaku bagaimana nasib ummatku kelak?'
'Jangan khawatir, wahai Rasul Allah!, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku.:
'Kuharamkan syurka untuk siapa saja kecuali ummat Muhammad telah berada di dalamnya' , kata jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah di tarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,urat-urat lehernya menegang,' Jibril betapa sakit sakaratul maut ini?'. Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan jibril memalingkan muka.
"Jijikkah kau melihatku hingga kau palingkan mukamu Jibril?'.
tanya Rasulullah kepada Malaikat pernghsntsr wahyu itu.
'Siapakah yang sanggup,melihat kekasih Allah direnggut ajal.'kata jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

'Ya Allah dahsyat sekali maut ini,timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.'
Bada Rasulullah mulai dingin,kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetarseakan hendak membisikkan sesuatu,'!Ali segera mendekatkan telinganya.
'Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku'
'Peliharalah shalat dan orang2 lemah diantaramu'.

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan.
Fatimah menutupkan tangantangan diwajahnya,dan Ali kembali mendekatkan telinganyake bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.

Ummati,ummati,ummatii'..- umatku, umatku, umatku.
Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini mampukah kita mencintai sepertinya?'
Allahumma sholli'ala Muhammadwa barik wasalim'alaihi.

Betapa cintanya Rasul kepada kita. -   SUBHANALLAH



Sumber...Blog Kisah Kehidupan......


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat untuk Kita Semua.

Salam,