Rabu, 16 Januari 2013

Nasihat Kematian


ilustrasi : ustadzmuslim.com
Kita sering dikejutkan oleh berita duka yang datang silih berganti. Belum hilang rasa duka yang satu, sudah datang berita duka yang lainnya. Belum selesai acara penguburan sahabat yang kita sayangi, sahabat yang lain sudah menanti giliran dikubur. Seolah tak cukup, ditampakkanlah pada kita rasa duka sahabat kita yang kehilangan ayah, ibu, putra/putri, dan orang-orang yang sangat mereka cintai. 

Entah hikmah apa yang ingin Allah sampaikan dengan rentetan peristiwa duka itu. Apakah karena jiwa dan hati kita sudah terlalu keras sehingga tidak cukup tergetar jika diingatkan hanya dengan satu peristiwa kematian saja ? Ataukah karena hati kita sudah mati dari menerima nasihat kematian ? Naudzubillah…

Jika merujuk data CIA World Factbook 2011, ternyata rata-rata usia harapan hidup bangsa kita hanya berkisar 70 tahun (pria 68 tahun, wanita 73 tahun), nampaknya sebagian besar dari kita telah melampaui separuh perjalanan usia hidupnya. Padahal, dari sekian tahun yang telah kita lalui tersebut terasa begitu cepat, itu artinya sisa masa yang kita lalui pasti akan terasa lebih cepat lagi. 

Barulah kita sadar bahwa ternyata kematian itu  begitu dekat, tanpa terasa tiba-tiba kematian sudah berada di depan mata. Hidup kita di dunia memang sangat singkat, sebagaimana kalam-Nya, “Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, jika kamu sungguh mengetahui”.

Wahai diri, jika engkau mengetahui bahwa kematian adalah suatu hal yang pasti, lantas apa yang sudah engkau persiapkan? Jika engkau tahu bahwa kematian bisa datang menjemputmu kapan saja, lantas mengapa engkau masih sibuk dengan urusan duniamu ? Jika engkau tertarik untuk mengkonversi pencapaianmu duniamu dengan balasan kebaikan akherat, lantas mengapa engkau justru bersikap sebaliknya dengan menukar akheratmu untuk dunia? 

Engkaupun sudah mengetahui bahwa setiap pikiran, ucapan dan perbuatan pasti akan dibalas, tidak cukupkah itu membuatmu untuk lebih berhati-hati dengannya ? Ya Allah, Dzat yang Maha Pengasih lagi Penyayang, kami memohon karunia-Mu akan kejernihan hati dan kebaikan dunia-Mu. Kami juga memohon perlindungan-Mu dari kebodohan diri dan keburukan dunia-Mu. Ya Allah, kabulkanlah permohonan kami, hanya kepada-Mu harapan kami gantungkan, wahai Dzat penuai segala hajat seluruh makhluk.

Sahabats yang baik hatinya, terima kasih sudah berkenan ikut mendengarkan nasihat ini. Mohon maaf jka tulisan ini mengganggu aktifitas kerja rekans serta semua ketidak-nyamanan akibat postingan yang sejatinya ditulis untuk nasihat, peringatan dan muhasabah bagi diri sendiri ini. Wallahu maufiq

(Makassar, 23 Nopember 2012)
sumber : Email Kiriman Trisno Mei

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat untuk Kita Semua.

Salam,