Alkisah terdapat seorang pengemis
yahudi buta yang sepanjang hidupnya ia selalu menghina Rasulullah SAW.
Setiap hari di pagi hari ia selalu mencaci, mengumpat, dan menghina
Rasulullah, “Muhammad pengikut setan”, “Muhammad tukang sihir”, “Muhammad penipu besar !”
dan masih banyak umpatan-umpatan keji yang ditujukan kepada Rasulullah.
Namun setiap pagi pula Rasulullah mendatangi pengemis yahudi itu dan
memberinya makan, tanpa memberi tahu pengemis itu siapa dirinya
sebenarnya.
Waktu demi waktu berlalu, hingga suatu
saat Rasulullah pun wafat. Para sahabat yang ditinggalkan sebisa mungkin
meneruskan kebiasaan-kebiasaan sewaktu beliau masih hidup. Salah satu
sahabat yang meneruskan kebiasaan tersebut adalah Abu Bakar, yang
merupakan sahabat sekaligus mertua Rasulullah, suatu ketika ia
menanyakan kepada Aisyah, istri Rasulullah, tentang kebiasaan-kebiasaan
Rasulullah ketika masih hidup. Aisyah menjawab “Di ujung jalan menuju ke
pasar, ada seorang pengemis yahudi, Rasulullah ketika hidup selalu
memberinya makan setiap pagi.” Abu Bakar pun ingin meneruskan kebiasaan
Rasulullah untuk memberi makan pengemis yahudi itu
.
Pagi itu Abu Bakar pun mendatangi pengemis itu sambil membawakan makanan. “Muhammad penipu,” “Muhammad pengikut setan,” “Muhammad tukan sihir !”
teriak pengemis itu. Abu Bakar yang berada disitu pun kaget, ia
berpikir mengapa Rasulullah memberi makan orang seperti ini, seseorang
yang selalu mencaci dan menghinanya. Namun dibuangnya jauh-jauh pikiran
itu, dimana yang saat itu ia pikirkan hanyalah meneruskan kebiasaaan
Nabi.
“Hai orang tua, ini aku membawakan makanan untukmu”, kata Abu Bakar sambil memberikan makanan itu ke tangan si pengemis yahudi.
“terima kasih,” jawab pengemis itu, “Siapa kau ?” tanya pengemis itu.
“Aku orang yang biasa,” jawab Abu Bakar.
“Tidak, kau bukan orang yang biasa mengantar makanan untuk ku,” kata si pengemis yahudi.
“terima kasih,” jawab pengemis itu, “Siapa kau ?” tanya pengemis itu.
“Aku orang yang biasa,” jawab Abu Bakar.
“Tidak, kau bukan orang yang biasa mengantar makanan untuk ku,” kata si pengemis yahudi.
“Orang yang selalu mengantarkan makanan
untuk ku, ia menaruhkan tanganku di pundaknya, sehingga mudah bagiku
untuk menggapainya, kemudian disuapinya aku. Makanan yang diberikannya
pun dilembekkannya terlebih dahulu, sehingga mudah bagiku untuk
menelannya, itulah mengapa aku tahu kau bukan orang yang biasa
mengantarkan makanan untuk ku.”
Mendengar ucapan pengemis yahudi itu,
Abu Bakar pun tak kuasa menahan air matanya. Ia tak menyangka Rasulullah
melakukan hal tersebut kepada orang yang selalu menghina dan
mencacinya.
“Benar, aku bukan orang yang biasa
mengantarkan makanan untukmu, orang yang kau maksud kini telah tiada, ia
adalah Nabi Muhammad SAW” sambut Abu Bakar.
Pengemis yahudi itu pun terdiam, dan tak lama ia menangis sejadi-jadinya, ia kemudian meminta maaf kepada Abu Bakar, lalu mengucapkan dua kalimat syahadat.
sumber: http://abdurrahmanadi.wordpress.com
Pengemis yahudi itu pun terdiam, dan tak lama ia menangis sejadi-jadinya, ia kemudian meminta maaf kepada Abu Bakar, lalu mengucapkan dua kalimat syahadat.
sumber: http://abdurrahmanadi.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat untuk Kita Semua.
Salam,