Seorang da'i berkata :
Apakah yang harus aku katakan kepada kalian
wahai musuh-musuhku… Sungguh rasa gembira yang keluar dari lubuk hatiku yang
paling dalam… Kalian telah benar-benar membantuku di dunia dan
terlebih-lebih di akhirat…
suhailalgosaibi.com |
Di akhirat kelak… kalian akan memikul banyak
bebanku yang berat…
padahal kalian sendiri benar-benar dalam keadaan
lemah…
sungguh ini merupakan kebaikan yang tiada bandingannya…
Kalian telah menghadiahkan kepadaku
pahala-pahala amal kebajikan kalian kepadaku, di saat kalian benar-benar sangat
membutuhkannya….
sungguh kebaikan yang tiada tara…
Wahai kalian yang menggibahku…yang memakan
hartaku…yang merendahkan harga diriku…yang berdusta atas namaku…yang hobi
mencari-cari kesalahanku…sungguh kalian telah berbuat kebaikan yang tiada tara
bagiku…, teruskanlah perjuangan kalian menzolimiku…sungguh aku sangat butuh
dengan hadiah kalian pada hari kiamat kelak…
Aku sangat butuh –pemberian- kalian untuk
memperberat timbangan kebaikanku…
Sungguh betapa bahagianya aku tatkala aku tahu
bahwasanya aku tidak bisa meraih tempat yang sangat mulia hanya sekedar
mengandalkan amal kebajikanku?, akan tetapi berkat hadiah kalian akupun bisa
meraih kedudukan mulia tersebut….karenanya jangan ragu-ragu untuk meneruskan
perjuangan kalian menjatuhkan aku…!!!
Rasulullah bersabda,
“Tahukah kalian apa yang disebut dengan orang yang bangkrut?”, mereka
(para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang
yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang dagangan”.
Rasulullah
berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari
kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah
mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar),
memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka
diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan.
Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya
maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian
dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka” (HR Muslim no 2581)
Dikatakan kepada Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah
bahwasanya si fulan telah mengghibahmu. Maka beliaupun mengirim sepiring
makanan yang manis kepada orang yang telah mengghibahnya tersebut lalu berkata
kepadanya, “Telah sampai kabar kepadaku bahwasanya engkau telah menghadiahkan
(pahala) kebaikan-kebaikanmu kepadaku maka aku ingin membalas kebaikanmu
tersebut” (Wafayaatul A’yaan 2/71)
Seorang penyair berkata:
Orang yang meng-ghibahmu menyertakan engkau
dalam kepemilikan kebaikan-kebaikannya
Dan ia menghadiahkan kepadamu pahala puasa dan
sholatnya.
Maka hendaklah engkau membalasnya dengan kebaikan
dan katakanlah, “Wahai Tuhanku balaslah dia dengan kebaikan dan hapuslah
dosa-dosanya”
Wahai orang yang menggibahku tambahlah hadiahmu
kepadaku…
Jika masih tersisa pahala solatmu dan zakatmu
maka berikanlah kepadaku.
saya ambil dari milis internal dinas, an. pengirim Abu Dawud
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas Kunjungannya, semoga bermanfaat untuk Kita Semua.
Salam,